Catuspata, Pada episode lalu sudah dibahas bagaimana pemilihan calon penjabat Bupati Buleleng kedepan. Keputusan ini sangat tergantung pada peran sentral Gubernur Bali doktor Ir. Wayan Koster. Lalu bagaimana dengan dinamika politik Buleleng? Hingga kini di permukaan tekesan masih adem-adem saja. PDI Perjuangan tampakanya memiliki banyak stok calon pemimpin Buleeng kedepan. Terdapat beberapa nama seperti Gede Supriatna, dokter Nyoman Sutjidra, Gusti Ayu Aries Sujati, dokter Ketut Putra Sedana dan Ketut Rochineng.
Dari sejumlah nama tersebut dokter Ketut Putra Sedana,Sp.Og secara konsisten melakukan kegiatan turun ke masyarakat dengan keahlian yang dimilikinya berupa tenaga kesehatan. Sumber pendanaannya jelas dirogoh dari koceknya sendiri, tanpa harus mendompleng kegiatan-kegiatan dari organisasi tertentu atau pemerintahan.
Sementara dari parpol lain tampaknya belum muncul kandidat nama calon bupati Buleleng kedepan. Sayup-sayup terdengar nama akademisi doktor I Ketut Sukawati Lanang Putra Perbawa Ia yang selama ini mulai rajin ngayah dengan menari topeng sidakarya gratis pada sejumlah piodalan di pura-pura mulai mendapat simpati warga masyarakat.
Disatu sisi di bawah hampir semua kandidat telah memasang strategi. Bahkan belum lama ini beredar survey yang entah dibuat oleh siapa. Survey ini beredar dari japri ke japri pemilik ponsel di Buleleng. Namun sepertinya permainan survey ini cukup mencolok dan kental dengan kepentingan untuk memenangkan seseorang. Modusnya? Dengan memainkan hasil survey. Setelah diperhatikan dan dicermati ternyata perubahan yang cukup signifikan terjadi pada pukul 00.00 saat masyarakat sedang terlelap tidur. Mesin survey itu bekerja dengan mendongkrak hasil survey. Alamak……Kalau survey saja sudah berambisi bagaimana bisa mewujudkan misi? Pemilukada masih 2 tahun lagi, namun inilah Buleleng. Yang kebut bisa dicabut, yang merayap bisa senyap dan yang kepir-kepir bisa melintir.
Tim Pemberitaan Dewata Roundup.(tut/dpa)