Catus Pata, Dikisahkan negeri belang-belang kini makin sumringah. Rakyat dengan penuh kesadaran mentaati protokol kesehatan. Pasalnya si kopid yang sudah melandai kok malah bersiluman menjadi di omi atdahhh..isi cron lagi. Ini yang menyebabkan rakyat negeri kembali meringis dan menangis. Sementara pertahanan ketat melalui nyejer daksina diharapkan mampu mengantarkan si kopid menuju sunia loka. Padahal mereka mengaku sudah sangat taat akan ilikita kerajaan. Bukan hanya mengikuti protocol 5 M tapi tapi tanpa disadari sesungguhnya rakyat negeri telah secara langsung menerapkan strategi alam , apaan tuch???? Mekenta he he he. Kita tinggalkan si kopid yang malu-malu tapi mau datang ke negeri belang-belang
Kini kita tengok aktifitas raja negeri belang-belang. Dikisahkan raja negeri belang-belang baru saja mengambil keputusan. Apaan tuch?? Menutup pembakaran jenasah diluar setra, lho kok? Kan udah lama kali tu? Ya karena raja negeri baru saja menerima laporan yang utuh. Saya pikir udah rampung ehhh kok ternyata masih menggantung, karoan saja dinamika rakyat kembali melambung. Oh tahu tahunya laporan dibawah hanya baik baik saja he he he.
Lalu kini dikisahkan suasana kerajaan makin sumringah dengan telah diresmikannya ruang terbuka hijau disingkat RTH. Taman yang sempat mangkrak ini telah dibuka untuk rakyat negeri. Karoan saja lokai ini diserbu oleh rakyat yang sudah sumpek hanya dirumah saja. Si Giri berkata RTH ini akan dikenakan tarip oleh pihak kerajaan hadehhh,. Karoan saja rakyat mencak-mencak, Syukur saja raja Raden Tubagus cepat mengklarifikasinya. Raja berlesung pipi ini menerima kabar ada oknum yang hendak memanfaatkannya untuk meningkatkan elektabilitas, lho kok?? Jangan dong ah….Gunakan saja untuk kpentingan rakyat negeri, kalo mau meningkatkan elektabilitas nanti bagi saja Tunjangan Hari Raya, THR bukan justru memanfaatkan RTH he he he..
Ini RTH bung bukan THR he he he.
Tim Pemberitaan Dewata Round Up. (tut/dpa)