Saat Inflasi Berbuah “Amunisi”

Catus Pata, Kondisi covid-19 yang sempat melanda dunia membuat perekonomian terpuruk hingga menimbulkan inflasi. Hingga Juli 2022 lalu inflasi menyentuh angka  5,3 persen. Angka inflasi itu lebih tinggi dari inflasi nasional yang mencapai angka 4,94 persen. Kondisi ini berangsur- angsur membaik seiring meredanya covid-19. Pemerintah kabupaten Buleleng secara kontinyu melakukan berbagai upaya untuk menekan laju inflasi dengan mengurai berbagai faktor. Pernah suatu ketika salah satu faktor inflasi adalah canang sari he he he. Canang sari?? Ya memang kelihatannya sepele tapi justru ini mengakibatkan perekonomian memble. Selain itu harga cabai yang melambung tinggi di pasaran serta berbagai faktor lain sempat membuat tim pengendali inflasi memutar otak untuk mengendalikannya. Dibawah pimpinan Penjabat Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana  tim melakukan terobosan.

Kalau boleh pasar ditongkrongi,mungkin ditongkrongi semata mata agar inflasi tidak merangkak naik lagi. Penyebab inflasi kemudian diurai, singkat cerita laju inflasi dapat dikendalikan menjadi 4,63 sedangkan  inflasi nasional mencapai 5,51% . Hingga akhir bulan Juli ini angka inflasi menyentuh2,29 persen. . Nah buah kerja ini ternyata mendapat apresiasi dari pemerintah pusat.  Sebagai wujud apresiasi pemerintah pusat melalui menteri keuangan mengucurkan Dana Insentif Daerah, DID sebesar 11 miliar rupiah lebih. Nah lalu dimanfaatkan untuk apa saja ” amunisi” sebesar itu? Nah jika kita jalan- jalan ke arena Buleleng Development Festival, kita akan dapat melihat puluhan tenda putih berisikan logo Pemkab Buleleng.

Itulah salah satu pemanfaatannya. Jumlahnya 50 buah. Selain itu dana DID juga  dimanfaatkan untuk membantu warga yang masih tergolong dalam katagori kemiskinan ekstrim sebanyak 317 . Mereka dibantu empat ratus ribu rupiah lebih perbulan dan sudah terealisasi sebanyak 2 kali. Dana ini juga  dimanfaatkan untuk pemasangan Videotron yang rencananya dipasang pada lima titik untuk menginformasikan perkembangan inflasi, dan yang masih dalam perencanaan adalah pembuatan gerai di pasar anyar satu singaraja. Manfaatnya adalah jika terjadi inflasi maka Perusahaan Daerah, PD Swatantra sebagai badan usaha milik Pemkab Buleleng yang bergerak dibidang pertanian akan turun tangan melakukan operasi pasar. Mungkin ibarat pepatah sengsara membawa nikmat, siapa sangka laju inflasi berbuah ” amunisi” untuk memperbaiki situasi dan kondisi demi negeri.

Tim Pemberitaan Dewata Roundp. (tut)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *