Buleleng, Prihatin dengan limbah kulit bawang, Sekeha Truna Harum Braja Sulap Kulit Bawang jadi Ogoh-ogoh
Selain sebagai sarana perayaan Hari Raya Nyepi, tradisi ogoh-ogoh menjadi sarana kreativitas para generasi muda untuk membuat karya yang menarik. Tak hanya bermain di warna, ogoh-ogoh juga dibuat dengan bahan alami ramah lingkungan. Seperti halnya ogoh-ogoh ST Harum Braja Desa Nagasepaha yang memakai kulit bawang putih sebagai bahannya
Kepada Reporter Radio Nuansa Giri Fm Perwakilan ST Harum Braja Desa Nagasepaha Nyoman Yukima Ugrasena mengungkapkan, ide penggunaan kulit bawang muncul ketika dirinya merasa prihatin melihat kulit bawang yang berserakan di pasar. “ kebetulan dekat dengan perayaan nyepi kami mengaplikasikan kulit bawang putih itu sebagai salah satu bahan pembuatan bahan ogoh-ogoh agar mengirit dana yang dikeluarkan tidak mengeluarkan kertas coklat atau tidak menggunakan tanah liat lagi jadi kami pakai kulit bawang putih, ” ungkapnya.
Yukima menambahkan, pembuatan ogoh-ogoh dimulai pada wal februari lalu dengan tema yang dibuat ialah Sudhamala yang berarti penyucian sebuah penyakit dalam hal ini ada hubunganya dengan pandemic covid-19 yang sempat melanda dunia. “ karena sekarang sudah mereda dan kami menyimpulkan ogoh-ogoh ini sebagai penyucian dari meredanya sebuah virus yang melanda dunia. Tingkat kesulitannya saat menempel kulit bawang hinga tingkat pewarnaanya, selain itu kami juga menggunakan teknologi remot control yang bisa membuat salah satu objek bergerak, ” imbuhnya. (Uka)