Singaraja, Dikisahkan negeri belang-belang belakangan semakin dinamis. Aktifitas pasar semakin ramai, maklum saja hari raya su dekat. Para pedagang berkesempatan menjual barang dagangan dengan harga lebih tinggi dari biasanya. Kondisi ini tentu berdampak pada cukai pasar yang semakin meningkat pula. Disatu sisi keluhan rakyat semakin menjadi. Kok? Ya harga-harga melambung tinggi, minyak naik, beras naik, harga jajan naik, harga buah- buahan juga ikut merangkak naik, bahkan pisang yang biasanya naik turun kini tak mau kalah naiknya amat kencang hingga tigaribu rupiah perbiji weleh, weleh. Disatu sisi janji raja negeri untuk merealisasikan gaji pada awal tahun belum terpenuhi. Lho katanya bisa…tapi buktinya, buktinya? Para kak ling dan ibu ling mulai resah bahkan nyaris ngeling, pasalnya gaji itu adalah satu-satunya andalan penghasilan tapi ternyata oh ternyata, janji itu hanya sebatas janji. “Aget maan megae selama Pemilu,” ungkap salah seorang dari mereka. “Yen sing keto bise sing merainan, timpal ibu ling. Pun demikian rakyat di negeri belang-belang tak mau kalah. Mereka mengatur anggaran dengan sebaik-baiknya. Tujuannya hanya satu agar bisa merainan, sungguh tujuan yang sangat amat mulia. Sebab jika merainan sudah bisa mereka laksanakan maka diyakini situasi kebatinan akan nyaman. Rakyatpun kini mulai pintar dan sadar bahwa Tuhan tidak minta macam-macam, yang terpenting adalah ketulusan dan keiklasan ya nggak ya nggak?
Lalu bagaimana situasi di desa Pade dadi Ingetang? Sempat kecewa pada hasil suayembara namun kini rakyat di desa Pade Dadi Ingetang mulai beraktifitas seperti biasa. Mereka sadar dengan hadirnya pemuda tampan menunggag kuda putih sungguh menjadi kode semesta bahwa sang waktu menginginkan perubahan kepemimpinan. Rakyatpun kini mulai paham bagaimana sang waktu diam-diam bekerja membuktikan kuasanya. Tak sedikit dari mereka kini mulai mendapatkan putusan. Putusan apa saja yang terjadi pasca suayembara? Jika dulu mereka mendapat asupan jajan sebelum hari raya, kini diputusin, jika dulu mereka mendapat asupan daging babi sebelum hari raya, kini sudah diputusin…lho kok semua diputusin sih? Memangnya ada apa? Simak pada episode berikutnya
Tim Pemberitaan Dewata Roundup