Buleleng, Untuk mensosialisasikan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat,PPKM darurat yang diberlakukan oleh pemerintah, Satgas Gotong Royong Pencegahan,SGRP Covid 19 desa adat Buleleng menyambangi 14 banjar adat di wewidangan desa adat setempat.
Sejak berlakunya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat, Satgas Gotong Royong Penanganan covid19 Desa Adat Buleleng terus gencar melaksanakan kegiatan baik sekala maupun niskala untuk menekan kasus covid19 di Buleleng.
Kegiatan sekala yang dilaksanakan salah satu nya operasi tamas di 14 banjar wewidangan desa adat buleleng yang dimulai dari banjar delod peken pada sabtu pagi (17/07).
Usai kegiatan Kelian Desa Adat Buleleng Ir.Nyoman Sutrisna.MM mengatakan tidak akan berhenti untuk terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang ada di wewidangan desa adat buleleng, dengan harapan dapat menekan angka kasus covid19. “Kita melakukan edukasi dan sosialiasi PPKM Darurat dan juga bagaimana mensosialisasikan protokol kesehatan, kita melakukan sosialisasi di 14 wewidangan,”ujarnya.
Selain mengingatkan PPKM darurat, kelian desa adat Buleleng Nyoman Sutrisna juga menekankan pentingnya pengurusan ijin sekiranya krama hendak melakukan upacara yadnya. Krama diminta berkoordinasi dengan satgas banjar adat untuk direkomendasikan kepada kelian desa adat sebagai proses lebih lanjut ke Satgas Kabupaten Buleleng. “Kami mendapat himbauan dari pemerintah yang mana setiap kegiatan yadnya yang dilakukan di desa adat harus menaati protokol kesehatan dan dilakukan secara ketat,”ungkapnya.
Saat kegiatan di temui masih ada masyarakat yang belum memakai masker dengan baik dan benar, maka langsung ditindak dengan memberikan edukasi.(dnu/dpa)