Buleleng, Percepatan vaksinasi covid-19 merupakan salah satu kunci dari pelaksanaan pembelajaran tatap muka agar bisa berjalan.
Dengan kembali dilakukannya Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas di sekolah-sekolah pada wilayah PPKM level 1 – 3, maka penerapan protokol kesehatan pun harus semakin ketat dilaksanakan. Selain dengan 3M (memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak), vaksinasi menjadi salah satu faktor penting untuk memastikan PTM terlaksana dengan aman. Oleh karena itu, pemberian vaksinasi terutama vaksin booster kepada tenaga pendidik, pelajar dan masyarakat umum lainnya perlu dikebut lagi. Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Komisi IV Luh Hesti Ranitasari diruang kerjanya Selasa 22 Maret 2022.
Ketua Komisi IV Luh Hesti Ranitasari mengatakan, berdasarkan hasil pemantauan selama masa pandemi covid-19 pembelajaran tatap muka terbatas maupun daring sudah berjalan dengan baik mengikuti perkembangan kasus yang ada dan protokol kesehatan sudah diterapkan dengan baik. “Hasil pemantauan kami selama masa pandemi ini perkembangan pembelajaran tatap muka terbatas maupun daring sudah berjalan dengan baik, sesuai dengan ketentuan dari satgas covid-19,”ujarnya.
Menurut Luh Hesti Ranitasari, pembelajaran tatap muka lebih baik dengan pembelajaran daring. Karena dengan pembelajaran tatap muka, siswa siswi lebih cepat untuk menyerap pelajaran selain itu para orangtua tidak akan repot untuk mengajarkan anak-anaknya. “Menurut saya pembelajaran tatap muka lebih bagus diterapkan karena ini juga lebih meningkatkan daya serap anak-anak didik, kalau daring kan banyak sekali sarana penunjangnya seperti kuota, handphone bahkan laptop,”ungkapnya.
Lanjut Ketua Komisi IV Hesti Ranitasari berharap kepada tenaga pendidik, siswa maupun masyarakat untuk menyadari akan penyakit yang ada yaitu covid-19 maupun omicron ini. Untuk itu vaksinasi harus terus dikebut agar pembelajaran tatap muka bisa berjalan. “Kami di dewan berharap kepada seluruh guru, siswa bahkan masyarakat untuk tetap sadar bahwa penyakit ini memang ada, untuk itu vaksinasi harus tetap dikejar terutama vaksinasi booster ini,”imbuhnya.(dpa)