Pelantikan PJ Bupati Buleleng

Denpasar, Jabatan Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana dan Wakil Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidra baru saja berakhir pada Sabtu 27 Agustus 2022 yang kini diisi oleh Penjabat (PJ) Bupati Ketut Lihadnyana. Pelantikannya dilakukan langsung oleh Gubernur Bali  I Wayan Koster secara resmi di Gedung Wiswa Sabha Utama, Kantor Gubernur Bali, pada Sabtu (27/8).

Pada kesempatan itu, sebagai Bupati Buleleng yang telah purna tugas, PAS mengungkapkan keyakinannya akan kualitas Lihadnyana mumpuni dalam memimpin Kabupaten Buleleng ke depannya

Lalu apa kesan dan pesan yang dititipkan oleh Bupati dua periode tersebut kepada PJ Bupati yang baru dalam melanjutkan program yang belum bisa terselesaikan dimasa jabatannya. “Saya titipkan program peningkatan kualitas jalan yang hanya 10 hingga 15 persen lagi,” harapnya.

PJ Bupati Ketut Lihadnyana mengungkapkan sebagai langkah pertama yang akan dijalankan adalah konsolidasi dengan pihak internal yaitu Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng dan jajarannya, serta pihak eksternal yaitu Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kabupaten Buleleng. “Apalah artinya seorang PJ Bupati jika tidak didukung dan bekerja bersama-sama dengan seluruh pihak,” jelasnya.

Selain itu pria yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Badan Kepegawaian Daerah Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKDPSDM) Provinsi Bali menabahkan perumusan APBD perubahan juga akan menjadi prioritas untuk melanjutkan program kerja pembangunan daerah pada tahun 2022 ini. APBD 2023 pun akan ikut dirumuskan seiring dengan itu.“Prinsipnya adalah tugas pemerintah itu mengadministrasi pembangunan. Oleh karena itu, kita lakukan bagaimana masyarakat merasa terlayani dan tidak terbebani. Ukuran keberhasilan kan masyarakat merasa dilayani,” ucap Lihadnyana.

Lalu apa komentar Gubernur Bali Wayan Koster terkait dengan pelantikan ini sehingga kedepan pembangunan serta roda pemerintahan di Buleleng bisa berjalan dengan baik guna mendukung visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali.“Itu masa lalu. Masa kini adalah kolaborasi dan sinergi. Tidak boleh ada emosi berlebihan dari satu wilayah yang membuat Bali tidak bagus di mata publik. Harus punya visi sama membangun bali terintegrasi,” sebut mantan anggota DPR RI tersebut.(tim/dpa)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *