Kendaran, Sejak Covid-19, Petunon desa adat Buleleng banjir pesanan.
Sebanyak 255 sawe atau proses pembakaran telah dilaksanakan di petunon desa adat Buleleng sejak bulan januari hingga juli lalu. Petunon desa adat Buleleng tidak hanya melayani 14 banjar adat namun juga dapat dimanfaatkan juga oleh krama luar desa adat, tak terkecuali umat lain yang ingin melakukan pembakaran jenazah.
Kelian desa adat Buleleng Ir. Nyoman Sutrisna.MM mengungkapkan antusiasme masyarakat dengan adanya petunon sangat tinggi, terbukti dengan banyaknya krama yang melaksanakan upacara. “Disetra adat Buleleng banyak yang mengunakan dari luar Buleleng, jumlah keseluruhan sudah mencapai 255 sawe,”ujarnya.
Sutrisna menambahkan telah melakukan kerjasama dengan dinas kesehatan terkait masyarakat yang terkena covid-19. “Dimana saudara kita yang kena covid-19 bisa dilakukan pembakaran di setra adat Buleleng dengan catatan harus membawa surat dari RS yang bersangkutan,”pungkasnya.
Sementara itu Jro Mangku Dalem Desa Adat Buleleng Made Dharma Tanaya mengatakan fasilitas yang diberikan dalam petunon sangat lengkap baik dari paket-paket banten hingga penjemputan jenazah. “Kita sediakan ambulance, ada 6 dan dikenakan Rp 10.000/km,”ungkapnya.
Setiap kegiatan upacara agama yang dilaksanakan, telah memenuhi protokol kesehatan yang ketat.(dnu/dpa)