Buleleng, Memajukan pendidikan melalui Program Organisasi Penggerak (POP) dari Kemendikbudristek RI bermitra dengan Putera Sampoerna Foundation (PSF).
Program Organisasi Penggerak dari Kemendikbudristek RI bermitra dengan Putera Sampoerna Foundation (PSF) bertujuan untuk meningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan di wilayah indonesia dalam hal ini Bali dan Sulawesi.
Program yang mulai dimplementasikan sejak Oktober 2021 hingga Agustus 2023 dengan serangkaian kegiatan literasi numerasi melalui pembelajaran berbasis projek melibatkan 5 sekolah dari Provinsi Bali dan Sulawesi yakni, SMPN 8 Singaraja, SMPN 1 Kintamani, SMPN 1 Payangan, SMPN 1 Tompobulu, dan SMPN 4 Sunguminasa.
Penjabat Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana didampingi Sekda Buleleng Gede Suyasa dan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Made Astika menerima kunjungan Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI Prof. Dr. Nunuk Suryani, M.Pd dalam puncak kegiatan program organisasi penggerak yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Buleleng dengan Putra Sampoerna Foundation (PSF) yang mengambil tempat di Gedung Kesenian Gde Manik Singaraja (3/10).
Dirjen GTK Kemendikbud RI Prof. Dr. Nunuk Suryani, M.Pd mengatakan POP adalah salah satu program prioritas yang dijalankan oleh Kemendikbudristek. Dimana program ini tentu tidak akan bisa berjalan sendiri tanpa dukungan dari organisasi masyarakat lainnya, salah satunya PSF.
“Kami sangat berterimakasih kepada PSF yang sudah menyentuh beberapa daerah yang belum kami sentuh. Oleh karena itu, kerjasama ini kami sangat mengapresiasinya,” ujarnya.
Ditempat yang sama Pj Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana menyampaikan program POP merupakan salah satu tonggak awal memajukan pendidikan di era disrupsi. Dilihat dari mandatory spending, anggaran untuk bidang pendidikan cukup besar yakni 33%. Namun ini harus diimbangi dengan kebijakan dan strategi yang tepat.
“Saya berharap pertemuan ini menjadi poin penting dan strategis guna memberikan dorongan pada kemajuan pendidikan. Serta menuju Indonesia Emas dan Sumberdaya Manusia Unggul.” pungkasnya.
Sementara itu Senior Director Putra Sampoerna Foundation Elan Merdy menyampaikan Putera Sampoerna Foundation (PSF) menjadi salah satu organisasi yang menjalankan Program Organisasi Penggerak (POP) mandiri. Adapun fokus peningkatan kualitas dari program tersebut dibagi atas berbagai sektor. Mulai dari pemahaman literasi, numerasi, dan penguatan karakter melalui Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dan Implementasi Kurikulum Merdeka.
“Pelaksanaan POP di bawah naungan School Development Outreach (SDO). Setidaknya, saat ini ada lima sekolah yang didampingi PSF untuk menjalankan program ini. Bagi PSF, POP menjadi komitmen dalam memajukan kualitas pendidikan Indonesia” ungkapnya. (dnu)