Lewat Lomba Luring, Spenfour Ajarkan Siswa Integritas

Sambangan, Melalui lomba yang diselenggarakan tatap muka, siswa dapat mempelajari integritas sejak dini.

Ada banyak cara untuk membentuk karakter anak sejak dini. Salah satunya melalui lomba utamanya yang diselenggarakan secara tatap muka. Hal itu diungkapkan Kepala SMP Negeri 4 Singaraja Putu Budiastana Rabu (08/12). Ditemui disekolah setempat, Kasek Budiastana mengatakan sekolah sangat berbangga terhadap prestasi yang terus ditorehkan siswa. Untuk itu segala kemudahan baik pembinaan maupun fasilitas diberikan agar siswa tidak terbebani saat mengikuti lomba. Perlombaan ini menurut Kasek Budiastana merupakan momentum mengajarkan integrasi kepada anak didik. Untuk itu pihaknya sangat mendukung jika kegiatan perlombaan dilakukan secara tatap muka. “Kami sangat lebih nyaman karena kami betul-betul bisa mengukur kemampuan itu, makanya setiap lomba apalagi online kita lakukan di sekolah agar guru pembina dapat mengawasi,”terangnya.

Disisi lain, beberapa siswa terus mempersembahkan prestasi kepada sekolah. Dibidang akademik, prestasi tingkat nasional diraih Made Dio Suginanda Prabawa setelah mengikuti lomba Matematika yang diselenggarakan Universitas Negeri Surabaya. Dalam ajang itu, Dio mendapatkan perunggu dibabak final. “Lomba kemarin cukup tegang dan lumayan sulit, tapi target saya bisa ikut lomba tingkat yang lebih tinggi lagi,”ujarnya.

Siswa lainnya yaitu Ni Putu Venita Prisca Mentari berhasil meraih juara III dalam lomba Puisi tingkat Provinsi Bali. Sejak SD Venita memang menunjukkan minatnya terhadap sastra namun menginjak SMP dirinya baru mulai memberanikan diri mengikuti lomba. Walaupun hanya secara daring, ia bangga dapat mempersembahkan prestasi. “Ikut lomba online deg-degan sih karena kendalanya di teknik seperti error. Suka sama puisi dari SD tapi sejak SMP baru banyak ikut lomba,”ungkap Venita.

Lain halnya dibidang non akademik, dua siswa berhasil meraih medali cabang olahraga Wushu yang diselenggarakan Pengkab Wushu Kabupaten Buleleng. Kadek Dwi Safiriani mendapat juara II kategori Cangkuan dan juara III kategori Jianshu. Sedangkan Ni Made Shita Maheranita meraih juara II di kategori Tradisional. Shita menuturkan keikutsertaannya di olahraga Wushu baru menginjak 4 bulan. “Saya baru latihan 4 bulan tapi bulan ini sudah ikut perlombaan. Latihan saya tiga jurus dalam tiga minggu tapi berhasil meraih medali,”tutupnya. (ags)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *