Sukasada. Sejumlah guru di SDN 2 Sukasada mengeluhkan terkait adanya pungutan uang jika ada guru yang akan pemberkasan dan masalah pengelolaan kantin oleh oknum kepala sekolahnya.
Keluhan tersebut dituangkan salam surat pernyataan yang ditanda tangani oleh sejumlah guru SD Negeri 2 Sukasada, Buleleng dan selanjutnya sebagai bahan laporan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Buleleng dan Dewan Pendidikan Kabupaten Buleleng.
Dalam surat pernyataan tersebut tertuang 13 poin keluhan para guru yang secara garis besar mengeluhkan oknum kepala sekolah yang dinilai tidak professional dalam menjalankan tugasnya, mulai dari adanya pungutan uang bagi guru yang meminta tanda tangan pemberkasan sertifikasi dengan nominal bervariasi dan juga mengeluhkan pengelolaan kantin yang dilakukan kepala sekolah dan berimbas kepada proses pembelajaran.
Dikonfirmasi terpisah, Ketua Dewan Pendidikan Buleleng Made Sedana (26/1) membenarkan prihal adanya keluhan dari sejumlah guru di SD Negeri 2 Suaksada dan pihaknya telah melakukan verifikasi kelapangan terhadap keluhan tersebut. “ kami sebetulnya berterimakasi guru-guru sudah menyalurkan apresiasinya melalui dewan Pendidikan dan akan dicarikan jalan yang terbaik, kami sangat menyayangkan urusan yang kecil-kecil seperti ini membuat ketidak nyamanan di satuan kerja mereka” ungkapnya
Pihaknya berupaya memfasilitasi permasalahan tersebut bersama Disdikpora Buleleng guna menciptakan kondusifitas pembelajaran di sekolah tersebut. “prinsipnya guru yang professional semestinya focus kepada tupoksinya sebagai pendidik, jangan lah mengurus hal-hal yang dapat menggangu proses pembelajaran dan profesi mereka” pungkasnya.
Sementara tanggapan yang sama juga disampaikan Kadisdikpora Buleleng Made Astika, pihaknya menyebut telah menurunkan tim untuk melakukan observasi terhadap aduan tersebut dan masih menunggu hasilnya guna dicarikan solusi. “beberapa permasalahan yang di SD 2 Sukasada, kita masih dalam posisi observasi dan kita sudah tugaskan staff untuk monev terkait aduan beberapa guru yang selanjutnya akan dikaji dicarikan solusi”ungkapnya
Disinggung terkait masalah pengelolaan kantin sekolah, pihaknya mengaku telah mewanti-wanti para guru di sekolah agar bisa bijak dan professional tanpa harus mengorbankan tupoksi ini sebagai tenaga pendidik. “ dari awal hendaknya kepala sekolah mengarahkan agar professional dalam proses pembelajaran dan agar guru-guru agar bisa lebih professional” pungkasnya.(eta)