Cegah Penyebaran DB, Pemerintah Desa Tukadmungga Gandeng Relawan Lakukan Fogging

Buleleng,  Sebanyak delapan warga di Desa Tukadmungga, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, terjangkit demam berdarah dalam dua pekan terakhir. Menyikapi kondisi tersebut, Pemerintah Desa bersama Pemerintah Daerah dan sejumlah relawan mengintensifkan kegiatan fogging untuk mencegah penyebaran lebih lanjut. Fogging difokuskan di beberapa titik pada Minggu (23/3) pagi. Relawan yang tergabung dalam Loyalis Dokter Caput (LDC) turut berperan aktif dalam kegiatan ini, menyusuri gang-gang kecil di desa untuk memastikan area terdampak mendapat penanganan.

Perbekel Desa Tukadmungga, Kadek Surya Darmawan, membenarkan bahwa di tengah cuaca ekstrem saat ini, banyak warga terserang berbagai penyakit, termasuk demam berdarah. Oleh karena itu, pihaknya bersurat kepada Pemerintah Daerah serta menjalin sinergi dengan berbagai pihak untuk melakukan langkah antisipasi.

“Loyalis Dokter Caput bersedia berpartisipasi bersama kami di Pemerintah Desa. Meskipun fogging bukan solusi utama, yang lebih penting adalah menjaga kesehatan masyarakat dan kebersihan lingkungan agar penyakit ini tidak semakin meluas,” ujarnya.

Kadek Surya Darmawan menambahkan bahwa delapan warga telah terinfeksi DB sejauh ini. Oleh sebab itu, fogging menjadi langkah penting untuk mengurangi potensi penularan. “Kami berharap dengan gotong-royong dan kepedulian bersama, kita bisa menekan jumlah kasus DB di desa ini,” imbuhnya.

Sementara itu, salah Seorang tokoh masyarakat, Ketut Putra Sedana, menyampaikan bahwa kegiatan fogging yang dilakukan oleh LDC bukan kali pertama dilakukan, melainkan merupakan respons atas permintaan masyarakat.

“Kami langsung turun untuk fogging sesuai permintaan warga. Saat ini sudah terjadi peningkatan kasus DB di wilayah ini, sehingga perlu tindakan cepat agar penyebarannya tidak semakin luas,” ujar pria yang akrab disapa dr. Caput tersebut.

Ia juga menyoroti tren peningkatan kasus DB akibat perubahan cuaca. Sejak awal tahun, tercatat sudah ada 120 kasus DB yang tersebar di berbagai wilayah Buleleng. Selain di Tukadmungga, pihaknya juga telah melakukan fogging di daerah lain seperti Jagaraga, Banjar Bantua, dan Panji.

Menurutnya, upaya pencegahan utama adalah meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan. “Penyakit DB bisa diminimalisir dengan menjaga kebersihan. Kami berharap kegiatan ini dapat membantu mengendalikan penyebaran penyakit,” tegasnya.

Ketut Putra Sedana juga menekankan bahwa kegiatan fogging ini dilakukan secara mandiri menggunakan dana pribadi, sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan masyarakat. “Ini adalah tanggung jawab moral saya untuk membantu masyarakat,” pungkasnya.(uka)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *