Paket Agung, Lapas Kelas IIB Singaraja terus berinovasi untuk memberdayakan warga binaan. Selain program pertanian, usaha cuci kendaraan, dan kerajinan lainnya, kini warga binaan diajarkan membuat dupa. Produksi dupa dilakukan sekitar bulan Mei lalu. Dimasa pandemi, dupa buatan warga binaan lapas sangat laku hingga dipasarkan ke seluruh Bali.
Kepala Lapas Kelas IIB Singaraja Mut Zaini mengatakan produk dupa dipilih untuk menjadi bagian dari program pemberdayaan di Lapas kelas IIB Singaraja, karenamelihat potensi pemakaian dupa di Bali yang menjadi salah satu sarana untuk persembahyangan. “Produk yang sangat digunakan makanya kita mengambil peluang itu sehingga kita sudah pasarkan itu di dinas dinas jadi prpduksi kami yang paling unggulan adalah dupa dan pertanian di tukad mungga,”ujarnya.
Kalapas Mut Zaini menambahkan dalam memproduksi dupa, Lapas Kelas IIB Singaraja telah bekerjasama dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Buleleng melalui Balai Pelatihan Kerja, dan hingga saat ini Lapas Kelas II B Singaraja telah memiliki mesin pembuat dupa. “Kemarin kita didik sebanyak 20 orang, tapi kita kelompokan ada yang sudah bebas dan kita berikan sertifikat pembuatan dupa,”ungkapnya.
Mut Zaini mengungkapkan dari produk dupa tersebut dijual seharga 30-35 ribu perkilonya. Dalam 10 hari produksi, Lapas Kelas IIB Singaraja dapat menjual hingga 75 kilogram dupa.(ags/dpa)