Salah satu bangunan tua yang ada di buleleng, dulunya disebut Kamar Bola (Ballroom) tepatnya di depan SD Negeri 1 Banjar Jawa, Kelurahan Banjar Jawa, Kecamatan/Kabupaten Buleleng sedang dalam kajian untuk dijadikan sebagai tempat budaya hub. Bangunan milik pemerintah yang dikelola TNI itu, saat ini masih difungsikan sebagai Primer Koperasi Kartika Buleleng. Adanya gagasan untuk mengelola bangunan yang ada sejak zaman dulu itu terkuak saat Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Maruli Simanjuntak menggelar diskusi bersama pihak terkait diantaranya Budayawan Sugi Lanus dan Arsitek sekaligus founder Rumah Intaran Gede Kresna.
Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Maruli Simanjuntak usai diskusi mengatakan gagasan untuk mengelola kembali bangunan tua itu sudah ada sejak dulu. “Ini sudah sekian lama kami berpikir supaya tempat ini berguna dan kami mendapat ide supaya ini dijadikan tempat seni dan budaya,”ujarnya.
Sementara itu, Budayawan Sugi Lanus memaparkan bangunan tua itu sejatinya sudah ada sejak tahun 1875. Pada zaman itu Belanda ingin membuat sebuah penataan di Buleleng dimana Bangunan yang dikenal dulunya sebagai Kamar Bola (Ballroom) menjadi titik tengah penataan yang tidak bisa dipisahkan dari SD pertama di Buleleng. Kamar Bola dibuat sebagai tempat kesenian dan kebudayaan penduduk Belanda pada zaman itu. “Ini adalah peninggalan yang sangat penting bagi kebudayan Bali dan sejarah Buleleng, usul dari Pangdam ini akan diarahkan untuk menjadi adat di Buleleng dan supaya ini diproses,”pungkasnya.
Mencapai hal itu, pihaknya tambah Sugi Lanus telah mengajukan usulan ke Bupati Buleleng dan Gubernur Bali. Selanjutnya akan didiskusikan kembali dengan anggota dewansebagai perwakilan rakyat. Dirinya optimis, kamar bola dapat dihidupkan kembali menjadi budaya hub sebagai tempat menambah ilmu untuk generasi muda soal budaya, tradisi, dan juga keunikan yang ada di Buleleng.(ags/dpa)