Singaraja,Kabupaten Buleleng memiliki wilayah yang luasnya 136.588 ha secara administrasi terbagi menjadi 9 kecamatn 129 desa, 19 kelurahan, 550 dusun/banjar dan 58 lingkungan. Kabupaten dengan jumlah penduduk 800 ribu jiwa lebih ini memiliki banyak potensi baik di darat maupun di laut. Pantai membentang dari ujung barat di desa Sumber Kelampok di kecamatan Gerokgak hingga desa Tembok di kecamatan Tejakula. Adapun panjang pantai di kabupaten Buleleng kian tahun semakin memanjang. Hal ini disebabkan karena terjadinya abrasi yang semakin parah. Tercatat panjang pantai di kabupaten Buleleng hingga mencapai 159 kilometer. Lalu apa makanan khas masyarakat Buleleng? Adapun jnis hidangan khas tradisional kabupaten Buleleng meliputi Makanan Pokok seperti nasi tulen, nasi moran gadung, nasi moran keladi/talas, moran sele sawi, mengguh, blayag, tipat srosob; Lauk Pauk meliputi : serapah, sate celeng, timbungan ,syobak dan lain sebagainya. Lalu bagaimana dengan be pasih?hmmmm untuk yang satu ini kita lihkan perhatian pada akronim ya…..bukan arti yang sesungguhnya gitu lho… Belum lama ini penjabat bupati Buleleng melontarkan sebuah akronim yaitu Be Pasih yang merupakan singkatan dari Buleleng pantai bersih. Jargon ini tentu ditujukan untuk seluruh elemen masyarakat untuk bersma-sama menjaga pantai. Pasalnya belakangan pantai kembali diserbu sampah kiriman. Tak salah jika orang nomor satu di Buleleng menyerukan Be Pasih, buleleng pantai bersih. Dengan demikian masyarakat akan sadar bahwa pantai buleleng perlu diberishkan bukan hanya oleh pemerintah namun juga oleh elemen masyarakat. Apalagi kunjungan wisatawan sudah semakin meningkat di Kabupaten Buleleng. Setelah bersih-bersih pantai, sudah semesatinya bersih-bersih juga diarahkan ke darat. Betapa tidak memasuki musim penghujan tahun ini tidak sedirkit warga yang mulai terjangkit demam berdarah,DBD yang disebabkan oleh nyamuk si poleng. Oleh karenanya untuk gerakan di darat dibutuhkan juga Be he he he,,,untuk di darat butuh Be Celeng…artinya artinya..Buleleng Cegah Nyamuk Si Poleng he he he… kalau “be pasih” dan “be celeng “dapat dilaksanakan niscaya masyarakat Buleleng akan hidup nyaman ya nggak ya nggak.
Tim Pemberitaan Dewata Roundup.