Denpasar, Peringatan Hari Penyiaran Nasional, Harsiarnas 91 Propinsi Bali dipusatkan di Gedung Wanita Nari Graha kawasan Renon Denpasar,Jumat(5/04/24). Seni tradisi yang memeriahkan harsiarnas Bali berupa tari panyembrama persembahan direktur radio Nuansa Giri FM Dra. Ni Made Sri Widari,MM dan kawan-kawan. Alumni KOKAR tahun 80-an ini masih gemulai memainkan lentik jemarinya hingga memukau hadirin yang memadati ruangan Nari Graha.
Ketua KPID Bali Gede Agus Astapa memaparkan perjalanan penyiaran sejak berdirinya hingga perkembangannya saat ini. “Kami di KPID Bali memperingati Harsiarnas dengan tema Penyaiarn Indonesia Tumbuh Kuat dengan harmoni,” Dipaparkan Penyiaran Indonesia lahir pada tahun 1933 dengan lahirnya Radio Propaganda di Solo. Selanjutnya melalui keputusan Presiden tahun 2019, akhirnya kelahiran Radio tahun 1933 itulah yang diperingati sebagai hari penyiaran nasional. Tujuan mengundang anak-anak SMA/K menurut Astapa adalah untuk memberikan literasi digital agar anak-anak muda dapat menggunakan media digital dengan baik dan benar. Adapun dua narasumber yang dihadirkan masing-masing konten kreator Puja Astawa dan penerima life achievment award 2022 Nyonya Putri Suastini Koster
Sebelumnya upacara potong tumpeng diikuti sejumlah undangan diantaranya ketua KPU Bali, Bawaslu Bali dan penerima lifetime achivment 2021,2022 dan 2023, Komnfo bali serta sejumlah undangan lainnya. Puncak harsiarnas Bali juga dimeriahkan personil band dari dua SMA di Bali . (Tim)