Kubutambahan, PT Bibu Panji Sakti menegaskan bahwa rencana pembangunan Bandara Bali Utara tidak terkait dengan politik dan dijadwalkan segera terealisasi.
Bandara yang direncanakan berlokasi di kawasan Kubutambahan, Buleleng, ditargetkan bisa mulai beroperasi pada tahun 2027 mendatang dengan satu landasan pacu terlebih dahulu.
Direktur PT Bibu Panji Sakti, Erwanto Sad Adiatmoko Hariwibowo, menegaskan bahwa proyek tersebut murni kebutuhan masyarakat dan tidak dipengaruhi hasil Pemilihan Gubernur Bali. “Tidak ada masalah, ini kan program Presiden. Kami konsisten, proyek ini adalah upaya murni untuk mendukung pengembangan infrastruktur dan pariwisata di Bali” ujarnya pada 8 Desember 2024.
Erwanto menjelaskan bahwa pihaknya telah rutin melakukan perbincangan dengan pemerintah pusat dan menjalin kerja sama dengan perusahaan asal Tiongkok untuk kontraktor utama dan pendanaan melalui skema “turn key”. Skema ini memungkinkan percepatan pembangunan, mengingat kapasitas Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai diprediksi akan penuh pada 2027.
“Targetnya 2027 selesai satu runway. Idealnya nanti ada dua runway, tapi karena kebutuhan mendesak, kita akan selesaikan satu runway dulu agar bisa langsung beroperasi pada 2027,” jelasnya.
Pembangunan ini dirancang dengan meliputi tiga kawasan utama: Airport, Aero City, dan Aerotropolis. Selain itu, PT BIBU menegaskan bahwa pembangunan bandara ini tidak akan mengorbankan lahan produktif, pemukiman masyarakat, tempat ibadah, maupun situs bersejarah. Lokasi bandara di pantai dirancang menggunakan metode restorasi abrasi untuk menjaga kelestarian lingkungan. (Dnu)