Buleleng, Politisi Senior Dewa Nyoman Sukrawan membantah bahwa persembahyangan dirinya ke merajan baleagung untuk menarik hati keluarga besar baleagung jelang pilkada 2024.
Dewa Nyoman Sukrawan, Politisi Senior Buleleng, kembali menegaskan bahwa sembahyangnya di Merajan Baleagung pada Sabtu (1/6) tidak bertujuan untuk menarik hati keluarga Baleagung. Sukrawan menekankan bahwa persembahyangan tersebut murni dilakukan sebagai bentuk penghormatan dan rasa syukur atas Hari Lahir Pancasila. Ia ingin menunjukkan rasa cintanya kepada bangsa dan negara, serta memanjatkan doa untuk keselamatan dan kemajuan Indonesia.
“ oh ndak ada, ini murni kita melakukan ritual tentang 1 juni kelahiran pancasila tidak ada kaiatn lainnya,” ungkapnya.
Sukrawan menjelaskan, Pemilihan Merajan Baleagung, didasari oleh nilai sejarah dan spiritualitas yang kuat. Ia ingin menghormati leluhur dan tokoh-tokoh penting yang telah berjasa bagi Buleleng dan Bali.
“ ke balegaung hanya ssembahyang bersama mohon restu izin agar negara ini diberikan kekuatan karena kita menghormati dan menghargai ibu rai srimben, lahir dari baleagung, dan dari rahimnya lahir pemimpin bangsa kita bung karno. ini tidak ada urusan ke pilkada, ini real murni masalah 1 juni kelahiran pancasila,” katanya.
Sukrawan juga kembali menegaskan komitmennya untuk mengikuti proses pencalonan Pilkada sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan akan mendukung siapapun yang direkomendasikan oleh DPP partai tempatnya mendaftar.
“ ya kita cari saja mengalir saja karena kita tahu seorang calon lahir dari jenis cara, adaa indepen maupun parpol. tentu dari parpol yangg sudah berkembang kita serahkan ke DPP masing-masing karena rekomendasi tentu akan keluar dari ketua umum dan sekjen partai masing-masing. ya kita hargai siapa yang akan diberikan rekomendasi tentu dengan segala pertimbangan yg ada. kalau saya sih hanya melakoni saja siapapun ya kita dukung bersama, ” imbuhnya.