STIKes Buleleng Wisuda 512 Lulusan, Siap Bersaing di Dunia Kerja

Buleleng, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Buleleng kembali melahirkan generasi tenaga kesehatan berkualitas. Sebanyak 512 lulusan resmi diwisuda dalam upacara yang berlangsung di STIKes Buleleng Convention Center pada Kamis (18/9).

Para lulusan terdiri dari 149 Pendidikan Profesi Bidan, 114 Profesi Ners, 21 Sarjana Farmasi, 176 Sarjana Kebidanan, dan 51 Sarjana Keperawatan. Mereka diharapkan mampu bersaing di dunia kerja sekaligus memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.

Kepada Reporter Radio Nuansa Giri FM Ketua STIKes Buleleng, Dr. Ns. I Made Sundayana, S.Kep., M.Si., menegaskan bahwa Wisuda kali ini menjadi momentum penting dalam melahirkan tenaga kesehatan baru yang diharapkan mampu bersaing di dunia kerja sekaligus memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat. Para lulusan juga dibekali keterampilan tambahan melalui pelatihan, workshop, dan kegiatan akademik lainnya sebagai modal menghadapi tantangan global.

“Banyak lulusan sarjana yang melanjutkan ke jenjang profesi, bahkan sebagian sudah bekerja, termasuk ada yang berangkat ke Jepang. Kami berharap seluruh lulusan dapat terserap di dunia kerja. Selama ini, 99 persen alumni STIKes Buleleng berhasil terserap di berbagai bidang,” ujarnya.

Sundayana menambahkan, STIKes Buleleng terus memperkuat perannya sebagai institusi pendidikan kesehatan di Bali Utara. Dengan perolehan izin operasional Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker, STIKes Buleleng kini menjadi satu-satunya di wilayah Bali Utara yang menyelenggarakan program tersebut.

“Dengan adanya program ini, lulusan Sarjana Farmasi bisa melanjutkan pendidikan profesi di STIKes Buleleng. Kami berharap masyarakat semakin mempercayakan pendidikan putra-putrinya di sini. Sesuai motto kami, STIKes Buleleng dari Bali Utara untuk membangun bangsa dan negara,” jelasnya.

Acara wisuda juga dihadiri Wakil Bupati Buleleng, Gede Supriatna. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi kepada civitas akademika STIKes Buleleng atas kontribusinya dalam mewujudkan Buleleng sebagai kota pendidikan, khususnya di bidang kesehatan.

“Jangan pernah berhenti belajar. Tingkatkan terus pengetahuan, kompetensi, dan keterampilan, termasuk kemampuan berbahasa asing serta penguasaan teknologi digital di bidang kesehatan. Dengan begitu, para lulusan akan menjadi tenaga kesehatan unggul, berdaya saing, dan mampu membawa nama baik Buleleng maupun Bali di kancah yang lebih luas,” pesannya.(uka)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *