ST Hita Mandala Bangkitkan Budaya Ngoncang

Banjar Paketan, Sekeha Truna Hita Mandala Banjar Adat Banjar Paketan Kelurahan Paket Agung Menggelar Parade Ngoncang Sebagai Upaya Pelestarian Budaya.

Sebagai upaya melestarikan budaya dan tradisi Ngoncang, Sekha Truna Hita Mandala Banjar Paketan kelurahan paket agung menggelar parade ngoncang pada Kamis (23/05/2023) yang mengambil tempat di Balai Banjar Banjar Adat Banjar Paketan. Kegiatan dibuka langsung oleh Sekretaris Desa Adat Buleleng Putu Mahendra.

Kepada Reporter Radio Nuansa Giri Fm Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng Nyoman Wisandika sangat mengapresiasi langkah Sekha Truna Hita Mandala dalam pelestarian budaya khususnya tradisi ngoncang. “ tentu dinas kebudayaan sangat mengapresiasi kegiatan ini jadi ini tidak mudah dan mungkin hanya banjar paketan saja dari 14 banjar adat di desa adat buleleng yang melaksanakan kegiatan ini, ” ungkapnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Sekretaris Desa adat Buleleng Putu Mahendra, dengan diadakannya parade ini diharapkan Bisa membangkitkan generasi muda dalam melestarikan budaya ngoncang karena sudah hampir punah. “ Nantinya agar dilanjutkan bukan hanya di banjar paketan saja, bila perlu diperluas sampai desa adat yang lain sehingga budaya ngoncang bisa dibangkitkan kembali di desa adat buleleng, ” harapnya.

Sementara itu, I Putu Gede Mertha selaku tokoh masyarakat Banjar Paketan mengungkapkan, Ngoncang biasanya dilaksanakan saat ada gerhana bulan (bulan kepangan) ataupun pada saat acara ngaben dan Secara filosofis agama hindu jika melaksanakan ngoncang dipercaya bisa menetralisir antara keburukan dan kebaikan. “ Nada khusus itu biasanya ada ketukan 1,2,3,sampai 7 itu pelatihnya yang tau nanti bisa dikolaborasikan dengan seni gamelan. Sebagian besar ada yang punya ketungan ada tidak yang memiliki. Karena ini disakralkan sekarang sudah modern mulai ditinggalkan. Pemainnya minimal 7 orang sehingga nyambung ketukannya semakin banyak peserta makin bagus,” ungkapnya.

Ketua Sekha Truna Hita Mandala Banjar Paketan I Gede Arya Septiawan mengatakan, parade ngoncang ini sempat vakum selama 2 tahun terkahir karena pandemi covid 19 dan sekarang dilaksanakan kembali dengan jumlah 9 peserta menyesuaikan dengan jumlah RT yang ada di Banjar Paketan. “ jadi tujuan diadakannya parade ngoncang ini adalah sebagai pelestarian adat seni dan budaya sesuai dengan visi misi pasikian yowana majelis desa adat yaitu  nangun ajeg adat seni lan budaya. dimana kegiatan ini berkolaborasi dengan desa adat dan dinas antara banjar adat banjar paketan dengan kelurahan paket agung berkolaborasi bersama-sama membangkitkan budaya ngoncang, ” katanya.

Sementara itu, Kelian Banjar Adat Banjar Paketan Ketut Purnawan sangat mendukung penuh kegiatan positif dari Sekha Truna Hita Mandala dan pihaknya berkolaborasi dengan Ketua lingkungan dan RT yang ada di lingkungan banjar adat banjar paketan untuk mensukseskan acara ini. “ apa yang menjadi kegiatan dari sekha truna kami selalu mendukung penuh karena berada dibawah banjar adat, ” jelasnya. (tim)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *