Catus Pata, Pada episode lalu dikisahkan setelah melakukan telepati dengan Raden Tubagus pertapa kunang-kunang melihat sosok yang bertubuh atletis dalam semedinya. Ia mencoba meningkatkan konsentrasinya pada sosok yang bertubuh atletis itu. Namun, sosok itu selalu menyembunyikan wajahnya. Beberapa kali pertapa sakti yang menggunakan pakaian serba merah ini mencoba berusaha membuka tutup wajah pria itu, namun tak kunjung kentara.
Pertapa yang mengandalkan kunang-kunang sebagai wahana meditasinya ini mencoba menggoda pria bertubuh atletis dengan rambut ikal tersebut. Tak mampu membongkar siapa sosok pria atletis itu, pertapa sakti ini mulai memikirkan cara agar pria itu menampakkan jati dirinya. Ia pun mencoba menggodanya dengan bujuk rayunya “Hai pria, jika kau tak mau menunjukkan jatidirimu kenapa kau muncul dalam semediku. Jangan membuatku penasaran sebab jika kemarahanku memuncak maka kereta api pun akan ke solo”, ungkap pertapa sakti dengan nada serius.
Mendengar ungkapan itu pria atletis yang masih misteri itu hanya melambaikan satu jarinya. Melihat gelagat itu pertapa kunang-kunang kembali menggodanya dengan ungkapan ” Hai pria bertopeng, jangan muncul lagi dalam semediku. Jangan membuatku bingung karena aku sedang mencari inspirasi menentukan siapa orang yang tepat memimpin negeri belang-belang. Aku sedang bingung lho,” imbuhnya.
Mendengar ungkapan itu pria misterius dengan kulit sawo matang itu balik menggoda. ” Kenapa anda bingung wahai pertapa sakti. Bukankah anda memiliki kemampuan menghidupkan dan membunuh karier rakyatmu? tanya pria bertubuh atletis dengan nada santai. Mendengar pertanyaan itu sang pertapa sakti menjawabnya ” Ya memang aku memiliki kemampuan untuk itu. Tapi kali ini aku menghadapi dilema yang sangat hebat. Waktu sudah sangat mendesak disatu sisi aku sedang bingung. Ada rakyat yang sudah aku sayangi dan banyak membantuku tapi katanya kurang disegani oleh rakyatku. Katanya punya banyak harta tapi agak pelit gitu lho. Disatu sisi ada rakyat yang diharapkan sebagai raja negeri dan cukup loyal tapi bekalnya pas- pasan, ” keluh sang pertapa sakti.
Mendengar keluhan itu pria yang bertubuh atletis itu semakin garang untuk menggoda sembari berkata “Kalau demikian halnya kenapa anda tidak berani bersikap? Apakah anda ingin memenangkan suayembara? ataukah ingin membalas jasa?,” goda pria atletis yang belum juga berhasil diungkap jati dirinya. Lalu pertapa sakti ini menggeser tempat duduknya. Ia mencoba lebih mendekat agar melihat wajah pria yang mulai mau membuka percakapan dengannya.
Diam-diam sang pertapa sakti ini komat-kamit membaca mantra ” tung tung truntung panah kayu diarahkan ke angkasa. Ting ting trinting bola sodok diarahkan ke lubang jarum, tong trong tong tong tong tong. Mendengar mantra itu pria misteri itu tertawa dalam hati. Ia benar-benar merasakan bahwa pertapa sakti itu telah kehilangan akal sehat. Digodanya pertapa sakti itu dengan menunjukkan sebuah bungkusan berwarna putih. Apa isi bungkusan itu? Bagaimana reaksi sang pertapa sakti atas ulah pria atletis yang masih misterius itu? Simak pada episode berikutnya.
Tim Pemberitaan Dewata Roundup.(Tut)