Catus Pata, Pekan Olahraga Nasional, PON XXI yang dilaksanakan di Aceh dan Sumatra Utara sudah berakhir. Ribuan atlet terbaik dari seluruh negeri berkompetisi mengadu kemampuan untuk menjadi yang terbaik. Sejak dibuka Presiden Jokowi di stadion Harapan Bangsa di Aceh 8 September lalu hingga ditutup di stadion Atletik Madya Medan 20 September 2024. Hingar bingar, riuh penonton berakhir sudah. Aksi protes sirna sudah. Hanya satu persoalan yang mungkin masih berlanjut. Apaan tuch?? laporan Menpora atas dugaan ketidaksesuain pelaksanaan pembangunan infrastruktur dengan anggaran yang telah dikucurkan.
Bali yang telah mengikuti PON sejak digelar pertama kali tahun 1948 di stadion Surakarta Jawa Tengah tahun ini bertengger pada posisi ke 7 dengan raihan 36 emas 38 perak dan 60 perunggu. Kontingen dari Pulau seribu pura ini berada dibawah Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur disusul tuan rumah Sumut, Aceh, dan Jawa Tengah. Berada pada peringkat ke tujuh, Bali belum memenuhi harapan target awal dengan 45 medali emas. Lalu apa kontribusi Buleleng untuk Kontingen Bali yang berlaga pada PON XXI ?. Tentu ada dong. Dari sekian banyak medali emas yang diraih kontingen Bali, satu keping medali emas dan satu keping medali perunggu dari cabang tenis meja tercatat dengan tinta emas dalam sejarah perjalanan PON. Betapa tidak sejak bergulirnya PON pertama 1948, dengan asumsi PON digelar setiap empat tahun sekali dan telah memasuki perhelatan ke XXI maka terhitung sejak 84 tahun silam kontingen Bali belum pernah meraih medali pada cabang tenis meja. Yang lebih membanggakan lagi torehan sejarah itu dicatatkan oleh duet maut asal Bumi Panji Sakti.
Dia adalah Komang Sugita yang akrab disapa Odon, dan Made Siska Pratiwi. Sedangkan medali perunggu diraih Komang Sugita dan I Putu Tedja Lajuardi dengan pelatih Gede Ardika. Perjuangan melelahkan yang telah ditorehkan untuk mengharumkan nama Buleleng di kancah olahraga nasional patut mendapat apresiasi pemerintah Buleleng, sebagaimana tagline yang dikumandangkan dalam setiap kesempatan oleh Pj Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana. Apaan tuch? Buleleng berbangga. Bukan hanya sekedar nyanyian Buleleng berbangga. Secara keseluruhan pada PON tahun ini KONI Buleleng menyertakan 64 atlet, 17 pelatih dan 5 orang wasit. kontribusi atlet asal Buleleng meraih 9 medali emas, 6 medali perak dan 10 medali perunggu diraih oleh atlet asal Buleleng. Siapa saja patriot olahraga itu? Simak pada episode berikutnya.
Tim Pemberitaan Dewata roundup.(Tut)