Pura Tirta Sudhamala, Tempat Pelebur Racun

Banyuasri, Dulu menjadi tempat pembungan mayat, kini berubah menjadi tempat penyucian diri dan pelebur racun.

Pura Tirta Sudhamala sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Buleleng. Pura yang terletak di Kelurahan Banyuasri Kecamatan Buleleng ini masih menjadi tempat tujuan bagi pemedek yang nangkil untuk melakukan penyucian diri atau melukat. Tirta yang mucul sejak jaman kerajaan diyakini dapat melebur racun baik medis maupun non medis.

Jika ditengok sejarahnya, dulunya sungai yang bernama banyumala ini adalah tempat pembuangan mayat para prajurit kerjaan yang telah gugur dalam peperangan. Seiring berjalan waktu, mayat-mayat pun membusuk dan mencemari air sungai yang dimanfaatkan oleh masyrakat sekitar.

Menurut penuturan Jero Mangku Gede Ferry Hariawan, Pangempon di Pura Tirta Sudhamala menjelaskan bahwa terjadi peristiwa di Sungai Banyumala. Yaitu terjadi sebuah ledakan yang cukup besar hingga terdengar sampai radius 500 meter. Masyarakat pun mendatangi sumber ledakan tersebut dan munculah sumber air suci yang dapat menetralisir tercemarnya air sungai. “Karena dulu kan desa punya kekuasaannya masing-masing dari kekuasaan itu terjadi perselisihan dan terjadi perang sehingga terjadi kematian dan mayatnya dibuang dihulu sungai dan ini menimbulkan racun dihilir dan terjadi ledakan dan timbul mata air disini,”ungkapnya.

Bagi umat hindu yang ingin melukat, jro mangku Gede ferry hariawan menjelaskan kepada reporter nuansa giri (1/10) bahwa diharapkan pada hari-hari rahina purnama, karena pada rahina tersebut dipercaya sangat pas waktunya untuk melaksanakan penyucian diri. “Sejak minggu lalu kami membuka pelayanan kepada umat dan selalu merepkan prokes dengan ketat, pemedek yang datang kebanyakan dihari purnama,”ujarnya.

Ditanya mengenai pemedek yang nangkil darimana saja, Jero Mangku Ferry mengaku dirinya sudah pernah melayani umat yang nangkil untuk melukat tidak hanya berasal dari Bali saja. Namun juga dari luar Bali yang beragama non Hindu. “Berbagai macam agama banyak yang dating kesini selain hindu, tetap kita melayani menurut mereka dan saya tuntun mereka,”pungkasnya.

Walau sempat tutup karena PPKM, kini Pura Tirta Sudhamala telah buka kembali dan dilengkapi dengan sarana Protokol Kesehatan yang lengkap.(dnu/dpa)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *