Puluhan Peserta Antusias Ikuti Bulan Bahasa Bali ke-VI di Buleleng

Buleleng, Sebanyak 71 peserta dari 9 kecamatan di Kabupaten Buleleng antusias mengikuti Lomba Bulan Bahasa Bali ke VI di Kabupaten Buleleng.

Pemerintah Kabupaten Buleleng menggelar Bulan Bahasa Bali ke-VI dengan semarak, dihariri oleh puluhan peserta yang berpartisipasi dalam tujuh kategori lomba yang digelar untuk melestarikan budaya Bali. Bulan Bahasa Bali ke VI ini mengusung tema “Jana Kerthi-Dharma Sadhu Nuraga” dan berlangsung di Wantilan Sasana Budaya Singaraja pada Senin, 12 Februari 2024. Dan dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Buleleng, Gede Suyasa dengan pemukulan gong.

Kepada Reporter Radio Nuansa Giri FM, Sekda Buleleng, Gede Suyasa, menekankan bahwa kegiatan Bulan Bahasa Kali ini bisa dijadikan momentum sebagai orientasi dalam perkembangan, pelestarian dan pengunaan bahasa dan aksara Bali. Serta dapat memperkuat, mendorong, dan mengedukasi generasi muda untuk melestarikan bahasa, aksara dan sastra Bali.

“ ini mungkin nanti akan mendorong anak muda makin mencintai bahasa bali, tinggal disekolah harus ada penyesuaian terhadap tuntutan zaman dan sosial hidup masyarakat. jadi bagaimana mereka anak muda ini terampil menggunakan bahasa bali tidak hanya mamahami teori tetapi lebih pada bagaiamana mereka bisa mencintai dan menggunakannya, jadi guru tidak hanya mengenalkan bahasa bali lewat teori tapi juga bisa lewat keterampilan, ” katanya.

Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng, I Nyoman Wisandika, menjelaskan bahwa sebanyak 71 peserta dari 9 kecamatan di Kabupaten Buleleng turut serta dalam lomba ini. Wisandika berharap partisipasi para generasi muda dapat lebih mengembangkan, menggunakan, dan melestarikan bahasa, aksara, serta sastra Bali.

“ mudah-mudahan acara berjalan lancar, tentu harapan kita ini adalah penggalian potensi dan juga pelestarian dari bahasa sastra aksara dan budaya bali serta seni dan budayanya,” ungkapnya.

Sementara itu, Salah seorang peserta lomba, Luh Susiani dari SMK N 1 Sawan, mengungkapkan bahwa ia telah berlatih selama tiga kali dalam seminggu sebelum mengikuti lomba. Ia menyatakan bahwa lomba ini sangat menantang karena merupakan pengalaman pertamanya dalam mengetik aksara Bali.

“ harapan kedepannya semoga anak muda lainnya turut melestarikan aksara dan sastra bali yang merupakan budaya kita sendiri, ” ucapnya.(Tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *