Buleleng, Pohon asem yang berusia ratusan tahun tumbang, timpa kantor Pengelola Setra Desa Adat Buleleng.
Sebuah pohon asem berukuran besar tumbang dan menimpa kantor pengelola Setra Desa Adat Buleleng, Rabu (6/8/2025). Peristiwa terjadi di kawasan setra desa adat dan mengakibatkan kerusakan cukup parah pada bangunan kantor, meski tidak sampai menimbulkan korban jiwa.
Informasi yang dihimpun, pohon dengan tinggi belasan meter dan diameter mencapai sekitar 2 meter itu tumbang akibat faktor usia. Pohon yang dikenal dengan nama ilmiah Tamarindus indica tersebut telah berdiri sejak ratusan tahun lalu, dan menjadi bagian dari lanskap setra yang sakral bagi masyarakat adat Buleleng.
Kelian Desa Adat Buleleng, Nyoman Sutrisna, menyebut tidak ada aktivitas di kantor saat kejadian, sehingga tidak sampai memakan korban. Namun kerugian akibat tumbangnya pohon diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah karena kerusakan bangunan cukup berat.
“Kerugiannya diperkirakan mencapai ratusan juta. Tidak ada korban jiwa karena kebetulan pegawai tidak ada yang beraktivitas di sekitar lokasi saat kejadian,” ujar Sutrisna.
Untuk sementara, seluruh aktivitas pelayanan pengelolaan setra dipindahkan ke Sekretariat Desa Adat Buleleng yang beralamat di Jalan Veteran No. 2. “Sementara segala aktivitas akan dilakukan di sekretariat,” imbuhnya.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Buleleng, Ketut Yudistira, SH, M.Si, menjelaskan bahwa tim Reaksi Cepat (TRC) langsung diterjunkan ke lokasi begitu laporan diterima.
“Tim sudah ke lokasi melakukan penanganan. Walaupun sempat terkendala sarana prasarana, tapi kami bersama 7 anggota bisa menyelesaikan penanganan awal,” terangnya.
Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya pemantauan terhadap pohon-pohon tua di kawasan padat aktivitas masyarakat, khususnya yang berada di area publik dan fasilitas umum, demi keselamatan bersama. (dnu)