Singaraja, Pantau sumber daya manusia unggul asli Buleleng, PT Bandara Internasional Bali Utara (BIBU) menggandeng Yayasan Mandara Sejati yang menaungi SMA Taruna Mandara.
Angin pembangunan Bandara Bali Utara kembali berhembus. PT Bandara Internasional Bali Utara (BIBU) terus menjalin beragam kerja sama untuk mempercepat realisasi bandara pertama di Indonesia yang dibangun di atas laut. Setelah sebelumnya menandatangani MoU dengan sejumlah civitas akademika, kini PT BIBU menggandeng Yayasan Mandara Sejati yang menaungi SMA Taruna Mandara sekolah bercorak kedinasan untuk memantau bibit unggul SDM lokal asli Gumi Den Bukit dengan skill, spirit, dan stamina yang mumpuni.
MoU ini disambut dengan penampilan marching band penuh semangat dari siswa SMA Taruna Mandara. Direktur PT BIBU Panji Sakti, Erwanto Sad Adiatmoko Hariwibowo, bersama para penglingsir puri se-Bali ikut menyaksikan atraksi para talenta muda asli Buleleng tersebut (24/08).
Pendiri sekaligus Pembina Yayasan Mandara Sejati, Mangku Pastika, menegaskan bahwa orang Bali tidak boleh hanya jadi penonton ketika Bandara Bali Utara terealisasi. Menurutnya, pariwisata Bali sejatinya diperuntukkan bagi orang Bali, sehingga generasi mudanya harus dipersiapkan sejak sekarang.
“Ada yang bilang orang Bali akan jadi penonton. Kata siapa? Mari kita persiapkan orangnya mulai hari ini. Jangan bengong. Kalau bengong, ya akan jadi penonton. Saya yakin orang Bali pintar-pintar dan terkenal jujur. Masa kita tidak bisa mengelola itu,” tegasnya.
Lanjut Gubernur Bali periode 2008-2018 itu menambahkan, pembangunan bandara di Bali Utara merupakan langkah penting untuk menyeimbangkan pembangunan antara Bali Selatan dan Bali Utara.
“Bali pulaunya kecil, harus ada penyeimbangan antara Bali Utara dan Bali Selatan, hanya dengan infrastruktur,”imbuhnya.
Sementara itu, Koordinator Penglingsir Puri se-Bali, Cokorda Gde Putra Nindia, berharap pembangunan bandara bisa segera terealisasi. Ia menyinggung sejarah kejayaan Buleleng sebagai ibu kota Provinsi Sunda Kecil yang layak untuk kembali dibangkitkan.
“Dari awal, Buleleng itu adalah memiliki masa kejayaan dahulu, saya harap dengan adanya bandara dapat memulihkan kembali masa itu dan para penglingsir Puri sejebag Bali sudah mengusulkan agar PT Bandara Internasional Bali Utara Panji Sakti membangun bandara itu tanpa merusak atau mempengaruhi sejumlah situs keramat dan bersejarah yang sudah ada,” ungkapnya.
Ditempat yang sama, Direktur PT Bibu Panji Sakti, Erwanto Sad Adiatmoko Hariwibowo, menegaskan komitmennya untuk mengutamakan SDM lokal asli Buleleng dalam pengelolaan bandara, langkah cepat ini adalah bagian dari upaya untuk memenuhi target yang telah ditetapkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
“Awal bulan lalu, kami telah bersurat ke presiden. Sesuai arahan Presiden, beliau akan mengintruksikan untuk eksekusi yang telah beliau tetapkan pada perpres,” ungkapnya.
PT BIBU menegaskan bahwa pembangunan bandara ini tidak akan mengorbankan lahan produktif, pemukiman masyarakat, tempat ibadah, maupun situs bersejarah. Lokasi bandara di pantai dirancang menggunakan metode restorasi abrasi untuk menjaga kelestarian lingkungan. (dnu)