Covid Meningkat Peserta Pitra Yadnya Dibatasi 10 Orang

Paket Agung, Peningkatan kasus terkonfirmasi positif covid-19 di Buleleng kian hari semakin meningkat. Untuk itu desa adat Buleleng menerapkan pembatasan bagi peserta pitra yadnya di setra adat Buleleng.

Desa adat Buleleng terus memeras otak untuk mengatasi meningkatnya penularan covid-19 di Buleleng. Setelah membatasi jumlah pembakaran jenasah, kini desa adat Buleleng kembali menerapkan kebijakan lebih ketat yakni peserta upacara hanya diperkenankan sebanyak sepuluh orang. Sebelumnya kepada para peserta yang melakukan pitra yadnya di setra adat Buleleng telah diingatkan akan pentingnya protocol kesehatan serta pembatasan jumlah peserta atau keluarga yang mengikuti prosesi upacara.

Kelian desa adat buleleng Nyoman Sutrisna usai mengadakan pertemuan dengan sabha desa, SGRP Covid-19, pengelola petunon dan pengelola setra adat Buleleng serta pecalang desa adat Buleleng Jumat (13/08) di wantilan desa adat setempat menegaskan pihaknya akan menurunkan satgas gotong royong desa adat Buleleng dan Pecalang untuk menjaga pintu masuk menuju setra Buleleng. Penanggungjawab kegiatan pengabenan wajib menandatangani surat pernyataan untuk menyertakan hanya 10 orang keluarga terdekat. Selanjutnya mereka akan diberikan 10 tanda pengenal untuk nanti diserahkan kembali pada pintu masuk menuju setra adat Buleleng. Kebijakan ini akan benar-benar diketatkan dan tidak ada toleransi. Hal ini untuk menghindarkan sorotan warga terhadap masih adanya kesan kerumunan di setra adat Buleleng saat pelaksanaan pengabenan. “Yang mempunyai kegiatan disetra harus diikuti oleh 10 orang tidak boleh lebih, dan kami juga berkoordinasi dengan satgas gotong royong dan itu dilaksanakan mulai Senin, 16 Agustus 2021,”ujarnya.(tut/dpa)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *