
Catuspata, Pada episode lalu diceritakan rakyat di desa Pade Nau Selalu disingkat PNS mesuryak, tidak demikian adanya dengan rakyat di desa RT Beringin, rakyat di Desa Pade Dadi Ingetang disingkat PDI, rakyat Banyubiru, rakyat di desa Nuraini dan di desa lainnya. Mereka pekerimik dengan raja negeri baru yang merupakan utusan dari Belang- belang, Antapura, Lelangon dan Indrakila, disingkat Bali. Rakyat di desa Pade Dadi Ingetang, PDI ngerengkeng, yen kene dogen kebijakane bise gawat 2024. Kenapa? Ya bantuan sosial, bansos yang biasanya diberikan kepada rakyat yang punya gawe kini dipangkas jadi nol. Ah masa sih? Iya lho yen pidan dadia ngelah gae minimal 5 juta maan xixixi. Lalu apakah ini berarti kiamat bagi rakyat Pade Dadi Ingetang, ah emang gue pikirin ungkap rakyat negeri yang mulai antipati. Biarlah tahun politik nanti jadi pembuktian mereka kini. Lalu bagaimana dengan rakyat di desa Banyubiru? Nah rakyat di desa ini justru berharap raja negeri yang lihai tetap dipertahankan. Karena secara politis rakyat akan mulai antipati dan muaranya ditahun politik nanti he he he. Mari kita liat gerakan positip yang sudah dilakuka oleh raja negeri. Semua dikembalikan pada aturan yang ada. Kalau memang konsisten bagus bahkan sangat bagus. Tapi kalau bisa jangan dong hanya menganak emaskan rakyat di desa Pade Nau Selalu saja. ” Kami juga butuh perhatian,” keluh rakyat yang tengah berkumpul di sudut desa. Saat itu terlihat rakyat di desa Nuraini menghaturkan sesajen di perempatan kerajaan. Mereka memohon agar raja negeri mau melihat kondisi kekinian dan tidak hanya mengakui hasil kerja raja sebelumnya. Kalau mau jujur, sekali lagi kalau mau jujur, masa sih baru tiga bulan udah bisa memetik hasil dengan berbagai penghargaan? Rakyat nuraini pun berharap agar raja yang lihai juga memperhatikan nasib mereka yang hidup serba pas pasan. Namanya juga desa nuraini, yang sebagian besar rakyatnya masih punya nurani untuk membangun negeri dengan kemampuan yang dimiliki. Lalu terlihat warga kontrakan yang mulai putus asa. Mereka berharap raja negeri mampu memperjuangkan nasib mereka. Merekapun menghaturkan sesajen. Tiba tiba muncul bayangan berkelebat dan terdengarlah suara gaib, ” Wahai rakyat negeri belang- belang, bersabarlah, kalian harus terus memohon agar pemilik negeri mengemban raja negeri untuk segera membukakan pintu menuju kemakmuran” tak berselang lama bayangan itu menjauh dan menghilang. Rakyatpun bertanya tanya apa yang akan terjadi?
Tim Pemberitaan Nuansa Giri FM.(tut/dpa)