Sirkuit Lumbanan Hanya Angan-angan, Patok Mulai Hilang

Sukasada, Sempat ramai dibicarakan, namun perkembangan pembangunan sirkuit lumbanan perlahan menghilang tanpa kejelasan.

Semangat pembangunan Sirkuit Lumbanan yang sempat menggebu-gebu di awal tahun 2025 kini kian meredup. Proyek yang diimpikan masyarakat Buleleng itu diibaratkan seperti “hangat-hangat tai ayam” sempat ramai dibicarakan, namun perlahan menghilang tanpa kejelasan.

Antusiasme warga sempat terlihat saat kegiatan pengukuran dan pemasangan patok dilakukan pada 19 Mei lalu. Pengukuran itu dilakukan untuk memastikan lahan yang akan terkena pelebaran akses jalan menuju lokasi sirkuit. Berdasarkan kesepakatan rapat, panjang jalan menuju sirkuit dirancang sekitar 600 meter dengan lebar 10 meter. Namun, kini sebagian patok tersebut mulai hilang, menandakan proyek itu seperti berhenti di tengah jalan.

Sebelumnya, Bupati Buleleng Nyoman Sutjidra menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Buleleng akan menyiapkan anggaran untuk pembangunan akses masuk menuju lahan sirkuit, termasuk pengaspalannya. Akses selebar 8–10 meter itu dinilai penting untuk mendukung event kejuaraan berskala besar. “Tentu kami sangat mendukung, kedepan kita akan bangun akses masuk terlebih dahulu,”ungkapnya pada 8 maret 2025 lalu saat menerima audiensi dari IMI Bali.

Ketua Pengprov IMI Bali, I Gusti Ngurah Anom atau Ajik Krisna, sempat memberikan apresiasi kepada Bupati dan Wakil Bupati atas dukungan mereka terhadap pembangunan sirkuit di Buleleng. Menurutnya, pembangunan sirkuit memang membutuhkan waktu dan proses panjang. Namun, yang terpenting saat ini adalah realisasi pembukaan akses jalan agar kegiatan seperti kejuaraan grasstrack bisa segera digelar. “Sinergi antara pemerintah dan juga masyarakat harus tetap dijaga agar pembangungan sirkuit ini dapat direaliasikan,”ujarnya.

Sementara itu, Ketua Umum KONI Buleleng, Ketut Wiratmaja, SH, mengungkapkan bahwa KONI telah mengembalikan lahan kepada Disdikpora bali dan kini lahan tersebut memasuki tahap hibah dari Pemprop Bali kepada Pemkab Buleleng.

Namun hingga kini, belum ada perkembangan signifikan. Harapan masyarakat agar Buleleng memiliki sirkuit sendiri pun masih sebatas wacana. Padahal Cok Krisna saat melakukan kunjungan kedua telah menyampaikan kesanggupannya untuk membantu realisasi sirkuit sebesar 1 miliar rupiah. (dnu)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *