Buleleng, Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng terus berinovasi dalam melestarikan budaya di Bumi Panji Sakti. Melalui Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Gedong Kirtya, digelar kegiatan Belajar Bersama di Museum yang berlangsung di Wantilan Sasana Budaya, Dinas Kebudayaan Buleleng.
Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, pada 17–18 September 2025, dengan materi praktik langsung menulis di atas daun lontar. Sebanyak 220 siswa SMP dari Kecamatan Kubutambahan antusias mengikuti kegiatan tersebut.
Kepada Reporter Radio Nuansa Giri FM Kepala UPTD Gedong Kirtya, Dewa Ayu Putu Susilawati, menjelaskan tujuan kegiatan ini adalah mengenalkan museum kepada generasi muda sekaligus memperkenalkan aksara Bali melalui praktik menulis di daun lontar.
“Melestarikan budaya bisa dilakukan dengan memperkenalkan tradisi warisan leluhur. Walaupun zaman sudah modern dengan hadirnya berbagai teknologi dan gawai, kita tetap memiliki museum lontar sebagai roh pengetahuan. Tulisan di lontar, prasasti, maupun lepengan merupakan warisan yang harus dikenalkan kepada generasi muda. Kegiatan ini menjadi langkah penguatan, perlindungan, dan pelestarian tradisi,” jelasnya.
Susilawati menambahkan, antusiasme peserta sangat tinggi. Ia berharap kegiatan ini dapat semakin mendekatkan museum dengan masyarakat, khususnya anak-anak, sehingga mereka tidak merasa asing atau takut berkunjung ke museum.
Salah seorang peserta, Putu Anggita Maharani dari SMP Negeri Satap 2 Kubutambahan, mengaku sangat senang mengikuti kegiatan ini. Menurutnya, pelatihan menulis lontar menjadi pengalaman berharga yang bermanfaat untuk memahami sekaligus melestarikan warisan budaya.
Hal serupa disampaikan oleh Ni Putu Cariasih, siswa SMP Negeri 4 Kubutambahan. Ia menuturkan bahwa kegiatan ini menambah wawasannya. “Dulu saya hanya mendengar tentang lontar, sekarang saya bisa belajar langsung cara menulisnya. Saya bangga dan senang mengikuti kegiatan ini, semoga ke depan bisa menularkan pengalaman ini kepada teman-teman di sekolah,” ungkapnya.(uka)