Catus Pata, Dikisahkan rakyat negeri belang-belang kini mulai menggeliat. Rakyat negeri melakukan swaddharma masing-masing. Mereka berlomba-lomba untuk menunjukkan eksistensinya masing-masing. Rakyat di desa Pade Nau Selalu menunjukkan bahwa mereka bisa berkolaborasi dengan steakholder lainnya. Hal ini menjadikan banyak tamu dura negara datang ke negeri belang-belang untuk belajar tentang tata kelola kerajaan. Tapi bukan untuk tata kelola kesehatan he he he, Pasalnya belum lama ini para balian di negeri ini berunjuk rasa. Lho kenapa ? Ya karena nafkah yang mestinya mereka terima tak kunjung cair. Peristiwa ini mendorong raja negeri untuk turun langsung menanganinya. Didampingi sejumlah abdi dalem raja negeri turun dari kereta kuda. Saat itu sejumlah abdi dalem saling berbisik permen, permen.
Disatu sisi Raja negeri dengan penuh percaya diri duduk diantara pada mantri. Dengan panjang lebar raja jago kalkulasi ini menegaskan bahwa apa yang terjadi tersebut hanya mis komunikasi. Mendengar keterangan raja negeri, seorang abdi dalem dengan membungkukkan badanya mengatakan bahwa aksi yang mereka lakukan bukan karena mis komunikasi, namun lebih disebabkan karena tidak ada komunikasi. Bagaimana miskomunikasi jika berkomunikasi saja tidak pernah? Satu penyebab lagi adalah realisasi permen yang berlarut-larut, betapa tidak setiap ditanya jawaban klise muncul mani san juang, mani san juang he he he… Mendengar ungkapan tersebut raja negeri mengerutkan dahi dan ikut tertawa dalam hati.
Tim Pemberitaan Dewata Roundup. (tut)