
Buleleng, Prestasi membanggakan kembali ditorehkan atlet asal Kabupaten Buleleng di kancah internasional. Tiga atlet woodball binaan Pengkab Indonesia Woodball Association (IWbA) Buleleng sukses mengantarkan Tim Nasional Woodball Indonesia meraih dua medali perak pada ajang SEA Games ke-33 Thailand 2025.
Ketiga atlet tersebut adalah I Gede Prabawa Darma Nugraha Mapet, Gusti Putu Eddy Supriyadinata, dan Ni Luh Made Tahlia Saraswati. Mereka tampil gemilang pada nomor tim fairway competition putra dan putri, sekaligus membuktikan kualitas atlet daerah mampu bersaing di level Asia Tenggara.
Pada nomor tim fairway competition putra, Mapet dan Eddy menunjukkan performa solid hingga babak final. Namun, pada laga penentuan, tim Indonesia harus mengakui keunggulan tuan rumah Thailand dengan skor tipis 2-1, dan berhak membawa pulang medali perak.
Mapet mengungkapkan bahwa hasil tersebut tetap patut disyukuri mengingat kekuatan Thailand yang tampil sangat dominan di lapangan. Menurutnya, atlet Thailand memiliki penguasaan fairway yang luar biasa, terutama dalam hal akurasi dan presisi pukulan jarak jauh.
“Ini menjadi pengalaman berharga bagi kami. Atlet Thailand sangat matang, khususnya saat melakukan finishing dari jarak lebih dari lima meter,” ungkap Mapet saat dihubungi, Minggu (14/12).
Sementara itu, Ni Luh Made Tahlia Saraswati turut menyumbangkan medali perak melalui nomor tim fairway competition putri. Meski sempat menundukkan Malaysia dengan skor 2-1 pada laga terakhir, tim Indonesia harus puas di posisi kedua setelah sebelumnya kalah dari Thailand.
Bagi Tahlia, raihan medali perak ini terasa spesial karena menjadi debut pertamanya di ajang SEA Games. Ia mengaku banyak belajar dari pola permainan atlet putri Thailand yang dinilainya memiliki keberanian dan variasi teknik pukulan yang sangat baik.
“Kekalahan ini menjadi pelajaran penting untuk meningkatkan kemampuan saya ke depan agar bisa bersaing lebih kuat di level internasional,” ujarnya.
Ketua Pengkab IWbA Buleleng, Fernanda Iragraha, menyampaikan apresiasi tinggi atas kontribusi para atlet binaan Buleleng yang mampu mengharumkan nama Indonesia. Ia menilai prestasi tersebut merupakan bukti keberhasilan pembinaan jangka panjang yang dilakukan di daerah.
Meski demikian, Fernanda menekankan pentingnya evaluasi dan pembenahan di level nasional, khususnya dalam penanganan atlet elit. Menurutnya, sinergi yang kuat antara Pengurus Besar IWbA dan pengurus daerah menjadi kunci agar penempatan atlet dan nomor lomba dapat disesuaikan secara optimal sejak awal.
“Hasil PON 2024 hingga seleksi nasional SEA Games harus menjadi pelajaran bersama. Atlet perlu kejelasan sejak jauh hari agar persiapan benar-benar maksimal,” tegasnya.
Ke depan, Pengkab IWbA Buleleng berkomitmen melahirkan lebih banyak atlet woodball berprestasi dengan daya saing internasional. Dukungan Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui penyediaan fasilitas lapangan woodball permanen di Lapangan Padat Karya, Sukasada, dinilai menjadi fondasi penting dalam mencetak prestasi gemilang di masa mendatang.
