Singaraja, Sebanyak 16 tim sepak bola dibawah naungan ASKAB PSSI Buleleng ikuti Buleleng Cup III 2024.
Setelah vakum selama beberapa tahun, Askab PSSI Buleleng akhirnya menggelar Turnamen Buleleng Cup III, yang menjadi pelepas rindu bagi para pecinta sepak bola di Bali Utara. Turnamen ini berlangsung di Stadion Mayor Metra Singaraja dan diikuti oleh 16 klub sepak bola dari berbagai wilayah di Buleleng.
Turnamen Buleleng Cup terakhir kali dilaksanakan pada tahun 2019, sebelum terhenti akibat pandemi COVID-19 pada periode 2020 hingga 2022. Upaya untuk menggelar turnamen pada tahun 2023 juga terhambat karena bertepatan dengan tahapan Pemilu 2024. Namun, pada Minggu (15/12/2024), Turnamen Buleleng Cup III akhirnya resmi dimulai, memberikan angin segar bagi para pencinta sepak bola di Buleleng.
Tampak puluhan pemain perwakilan dari masing-masing tim berkumpul di Stadion Mayor Metra Singaraja. Walaupun dibawah terpaan hujan, namun tidak menyurutkan semangat para pecinta sepak bola untuk hadir dalam upacara pembukaan Turnamen. Sekretaris Daerah Buleleng sekaligus Ketua ASKAB PSSI Buleleng, Drs. Gede Suyasa, M.Pd., membuka turnamen ini dengan harapan besar.
Turnamen kali ini diikuti oleh 16 klub yang dibagi dalam empat grup. Grup A dan Grup C bertanding di Stadion Mayor Metra Singaraja, sementara Grup B dan Grup D bermain di Lapangan Sepak Bola Seririt. Dengan menggunakan format setengah kompetisi, turnamen ini bertujuan tidak hanya untuk menghibur, tetapi juga sebagai ajang untuk mempersiapkan atlet muda yang potensial.
Kepada reporter radio nuansa giri fm, Ketua ASKAB PSSI Buleleng, Drs. Gede Suyasa, M.Pd., mengatakan Setiap klub diwajibkan untuk memasukkan pemain dengan usia maksimal 16 tahun. Hal ini dimaksudkan untuk membentuk tim bayangan Buleleng yang akan bertanding di ajang Porprov Bali 2025. “Kami berharap pemain-pemain potensial ini bisa menjadi tulang punggung tim inti untuk Porprov mendatang,” jelasnya
Selain itu, Suyasa juga mengingatkan pentingnya menjunjung tinggi fair play, baik oleh pemain maupun wasit, demi menjaga kualitas pertandingan. Sebagai bentuk apresiasi, setiap klub peserta juga menerima insentif sebesar Rp 1,5 juta.
“Tidak menutup kemungkinan kita akan kembali mengadakan kompetisi ataupun liga pada tahun depan, saya harap pada klub yang tidak aktif mulailah memanaskan mesin agar tahun depan semakin banyak tim yang dapat berpartisipasi,”imbuhnya.
Pada hari pertama, tim Teja Harum (Tejakula) berhadapan dengan Porsega (Gerokgak) di Stadion Mayor Metra Singaraja, tampak kedua tim saling menjual beli serangan, pada babak pertama tim Teja harum berhasil memimpin pada menit 16, namun menjelang babak pertama berakhir Porsega barhasil melakukan perlawan dan skor pada babak pertama berakhir imbang 1-1. Intensistas hujan pada babak kedua semakin deras, pola permainan kedua tim berubah mengikuti tensi permainan, hingga saat wasit meniup peluit akhir tim Teja harum harus tumbang dengan skor 1-4 atas Persega Gerokgak.
Diakhir permainan, Manager tim Porsega Gerokgak Ahmad Khuzairi mengaku puas dengan permainan timnya, kendati sempat tertinggal di babak pertama namun dapat comeback dan berhasil meraih poin penuh.
“Evaluasinya kita harus lebih solid lagi untuk pertandingan selanjutnya, kita tidak memprediksi jika akan mampu meraih tiga poin hari ini, namun alhamdulillah kita berhasil meraih poin penuh,”ungkapnya.
Untuk diketahui, klub-klub yang berpartisipasi dalam turnamen ini antara lain Teja Harum Tejakula, Persega Gerokgak, Forkal Kalibukbuk, Putra Kubutambahan, Fortuna FC Sulanyah, Tunas Harapan Pengastulan, Putra Selayar Kampung Baru, PORS Seririt, Taruna 99 Celukan Bawang, Intan Jaya Celukan Bawang, Putra Devata Pakisan, Persebon Bondalem, Putra Fajar Patas, Padma Tukadmungga, Putra Harapan Kaliasem, dan Satria Muda Pengulon.
Turnamen Buleleng Cup III ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi perkembangan sepak bola di Bali Utara, sekaligus mempererat tali persaudaraan antar klub sepak bola di Buleleng. (dnu)