Singaraja, Ketum KONI Buleleng Wiratmaja berharap Buleleng miliki pemimpin yang tidak “Kebus Dingin” jika melihat RAB Olahraga.
Buleleng, dengan gemilangnya prestasi atlet dan pelatihnya di kancah regional, nasional, maupun internasional, semakin hari semakin disegani oleh insan olahraga, baik di Bali maupun di seluruh Indonesia. Namun, di balik gemilangnya prestasi tersebut, ada kekhawatiran tersendiri yang dirasakan oleh insan olahraga di Gumi Den Bukit.
Pada tahun 2023 lalu, anggaran KONI Buleleng mengalami pemangkasan yang signifikan. Saat itu, Penjabat (Pj) Bupati Buleleng, Ketut Lihadnyana, memangkas sejumlah pos anggaran yang dianggap tidak efisien dalam APBD 2023. Salah satu anggaran yang terdampak adalah belanja hibah untuk KONI Buleleng.
Kebijakan ini menimbulkan reaksi keras dari kalangan olahraga Buleleng. Beberapa ketua pengurus kabupaten (Pengkab) cabang olahraga menyuarakan protes terhadap pengurangan anggaran yang dinilai terlalu besar. Mereka khawatir akan berpengaruh pada pembinaan atlet dan persiapan untuk kompetisi-kompetisi yang akan datang.
Kini, di tengah pembahasan APBD Tahun 2025 oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dan Badan Anggaran (Banggar) DPRD Buleleng, harapan besar disematkan pada pemerintah agar tidak mengulangi pemangkasan drastis anggaran untuk KONI. Ketua TAPD Buleleng Gede Suyasa, menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan diskusi terkait anggaran hibah untuk KONI. “Tentu kita ingin yang terbaik untuk olahraga kita,” ujar Suyasa.
Sementara itu, Ketua Umum KONI Buleleng, Ketut Wiratmaja, mengungkapkan pentingnya keberpihakan pemerintah dalam mendukung olahraga di Buleleng. “Buleleng harus memiliki pemimpin yang peduli dan punya keberpihakan pada anggaran olahraga apabila ingin insan olahraga kita mendunia,” katanya.
Mantan Presiden Komunitas Jurnalis Buleleng itu mengakui pos anggaran yang sempat dipangkas dikembalikan jelang akhir tahun. “Nah pada pilkada kedepan saya berharap pemerintah lebih peduli terhadap atlet-atlet kita yang telah mengharumkan nama daerah hingga ke podium tertinggi. Jangan sampai pemimpin yang baru nanti alergi terhadap olahraga, apalagi tiap dengar kata olahraga kebus dingin,”tegas Wiratmaja. (dnu)