
Singaraja, Debut membanggakan ditorehkan dua atlet Vovinam asal Kabupaten Buleleng pada ajang Kejuaraan Dunia Vovinam ke-8 tahun 2025 di Gor Undiksha-Jinengdalem.
Keduanya, Gede Jensen Astika dan I Gusti Agung Ayu Kartika Dewi, sukses mempersembahkan medali bagi Indonesia pada penampilan perdana mereka di pentas dunia.
Dalam kompetisi yang diikuti 400 atlet dari 26 negara, I Gusti Agung Ayu Kartika Dewi kalah dari atlet Kamboja Thi Lai berhasil meraih medali perak di nomor 63 Kg putri, sementara Gede Jensen Astika membawa pulang medali perunggu di nomor 60 Kg Putra setelah kalah dari atlet India Gogoi Raju di babak semifinal.
Keduanya tampil luar biasa menghadapi lawanlawan tangguh dari negara-negara unggulan seperti Vietnam, Algeria, dan Cambodia .
Disela-sela acara Gede Jensen Astika mengaku bangga mampu menorehkan prestasi di ajang dunia, kendati dirinya menyebut belum bisa tampil maksimal, namun raihan ini tentu akan menjadi catatan sejarah dalam dirinya menekuni dunia bela diri.
“Saya sangat bersyukur bisa membawa nama Indonesia di kejuaraan dunia ini. Walaupun belum bisa tampil maksimal, tapi pencapaian ini akan menjadi catatan berharga dan motivasi saya untuk terus menekuni dunia bela diri,” ungkapnya.
Hal senada juga diungkapkan Agung Kartika Dewi, Atlet asal Kelurahan Sukasada ini menyebut minimnya pengalaman tentang bela diri Vovinam tak menyurutkan niatnya untuk bisa tampil maksimal, kendati ketika perebuat posisi emas dirinya mengalami sedikit cidera hingga memaksa harus puas dengan raihan medali perak untuk Indonesia.
“Pengalaman saya di dunia Vovinam masih minim, tapi itu tidak menghalangi semangat untuk tampil maksimal. Saat perebutan emas saya sempat mengalami sedikit cedera, sehingga harus puas dengan medali perak. Meski begitu, saya tetap bangga bisa mempersembahkan hasil terbaik untuk Indonesia,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya Kabupaten buleleng di daulat sebagai tuan rumah penyelenggara kejuaraan dunia Vovinam ke -8 tahun 2025 dimana sekitar 400 atlet dari 26 negara berpartisipasi dalam ajang kejuaraan yang diharapkan mampu menjadi momentum memperkenalkan Buleleng ke kancah Internasional ini. (305)
