Senandung Giri: Koster- Cok Ace Tiga Tahun, Bumi Panji Sakti Dapat Apa??

Catuspata, Duet pemerintahan Dr. Ir. Wayan Koster dan Dr. Ir Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati Minggu(5/09) memasuki tahun ketiga. Koster merupakan gubernur kedua asal Buleleng setelah Made Mangku Pastika memerintah dua periode yakni 2008-2018. Koster merupakan kader PDI Perjuangan yang dipercaya partai besutan Megawati Sukarno Putri untuk bersaing ketika itu dengan rivalnya  Ida Bagus Rai Mantra dan Ketut Sudikerta. Koster – Ace meraih 57,62 persen suara. Lalu apa yang didapat masyarakat Buleleng atas tiga tahun kepemimpinan Koster- Ace?

Tahun pertama Gubernur Wayan Koster mendapat kesempatan meresmikan jalan shortcut Singaraja- Mengwitani pada 31 Desember 2019 walau baru  beberapa bulan menjabat Gubernur. Ini berarti proses sudah jalan lebih dulu ya nggak ya nggak? Kerja murni duet ini baru kelihatan ketika jalan shortcut titik 7A,7B,7C dan 8 ini mulai  diground breaking Kamis(2/09).

Memang Wayan Koster adalah kader PDIP asal Bali yang dikenal jago lobi. Pada saat menjadi anggota DPR RI Koster bahkan banyak membawa proyek ke Bali umumnya dan Buleleng pada khususnya dalam kemasan GOR dan pasar. Namun perjalanannya sempat  diseret-seret dalam  kasus wisma atlet. Gubernur asal desa Sembiran Buleleng ini disebut-sebut pada saat sidang dengan tersangka Angelina Sondakh dan Nazaruddin.  kader Demokrat di DPR RI. Kala itu muncul istilah  apel Washington, salak bali dan pak Bali  Tapi Koster bergeming dan melaju mulus memimpin Bali hingga memasuki tahun ketiga.

Saat kampanye dulu Ketua DPC PDI Perjuangan Buleleng yang juga bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana menyodorkan enam bergaining diantaranya siaran televisi agar dapat ditonton tanpa parabola yang kedua adalah pembangunan jalan short cut yang menghubungkan Bali Selatan dengan Bali Utara, berikutnya  Pengembangan Pelabuhan Celukan Bawang, Peningkatan hasil Pertanian, Kesehatan dan Pembangunan Bandara Internasional Bali Utara.

Mari kita cek satu persatu. Tower  bersama hingga kini belum terwujud, apa alasanya? apakah karena akan memasuki era digitalisasi? Entahlah hingga kini belum pernah ada penjelasan resmi. Lalu shortcut. Nah soal yang satu ini sudah terpenuhi, terbukti dan dapat djsaksikan. Istilahnya celepuk ngamah legu, sube tepuk lan gugu. Lalu pengembangan pelabuhan laut celukanbawang, hingga kini belum ada, yang ada baru sebatas penyesuaian RTRW dimana kawasan celukanbawang selain untuk kawasan industri juga untuk kawasan pariwisata. Lalu bandara? Ehh untuk yang ini sampe sekarang masih kebarat kebirit . Peningkatan pelayanan kesehatan ? Ah ini tampaknya lebih banyak pada itikad pemerintah kabupaten yang menitiberatkan pembangunan pada pelayanan. Untuk bidang ekonomi sudah terbukti dimana dana pembangunan pasar semi modern banyuasri sebagian besar berasal dari dana Pemprop Bali. Lalu bidang pertanian? Buleleng dapat bagian waduk Tamblang bernilai ratusan miliar rupiah. Oh iya wifi ke masing  wantilan desa adat dan kantor majelis desa adat Apalagi ya? Ya segitu dulu siapatahu akan ada lagi proyek proyek hingga berakhirnya masa pemerintahan tahun 2023 mendatang. Semoga duet Koster – Cok Ace selalu diberikan kesehatan dan semangat untuk mengantarkan masyarakat Bali menuju Nangun Sat Kerthi Loka Bali yakni Menjaga Kesucian dan Keharmonisan Alam Bali Beserta Isinya dan merealisasikan janji kampanye kepada masyarakat Bumi Panji Sakti.

Tim Pemberitaan Dewata Round Up. (tut/dpa)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *